Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Inilah Wajahku

2016. Saat ini, aku hidup di atas tiga dunia berbeda. Bukan fantasi, bukan cerita imajinasi. Aku memang berada di tiga dunia yang walau berbeda tetapi masih berada dalam dimensi yang sama. (ya jelas, kalo dimensinya beda juga, bahaya. Perlu dipertanyakan aku ini masih berwujud orang atau bukan) Jadi, dunia apa sajakah itu?

Penjelajahan Vietnam Rose. Part 1: Terbang....

You only turn 21 once and it goes by very fast. Satu kalimat yang diutarakan oleh ibu Ben Campbell pada film "21" itu sangat menyihirku. Aku bukanlah orang yang percaya pada mitos ( percayanya sama fairytale malah, :D ), bukan juga anak manusia yang peduli pada sesuatu yang dinamakan "ulang tahun" ( peduli? inget aja enggak! ). Akan tetapi, awal tahun ini aku begitu was-was sekaligus tak sabar menantikan 21-ku. Benar saja. Di awal langkah 21-ku, aku menemui bermacam kisah spektakuler yang mengalahkan perjalanan Hogwarts ku. Salah satunya adalah perjalanan ini.

Jernih dan Hitam antara Kabut dan Merah Jambu #1

Merah jambu. Malam pekat ini berwarna merah jambu. Daku terlelah menghadapi rumitnya malam ini. Terlelah tanpa terengah. Syukur aku bisa menyembunyikannya. Tapi sayang, mereka menatapku terus terdiam, bukan dalam diam. Aku berpindah dari tempat yang satu itu menuju satu yang lainnya. Masih membisu, aku mulai bergerak meninggalkan keramaian yang sepi. Aku berjalan melewati hutan yang hitam, entah rimbun atau gersang. Setelah melewati kesunyian hutan, aku sampai di sebuah luasan yang lebih bersahabat. Di sana ada warna. Setidaknya, aku tak lagi sunyi walaupun warna itu terus berubah dari marah, bingung, lelah, gerah, dan sayang.

Secuil Kisah yang Memulai Cerita,

Sumber gambar: www.wallpapercave.com  Hari telah berganti malam. Tadi, aku sempat terkejap karena sinar fajar menyilaui lamunanku. Tampak bayang-bayangmu di ujung jalan, bergerak konstan, entah mendekat entah menjauh. Kau genggam setangkai bunga mawar di tanganmu. Dari gemulainya mega, aku melihat kau menjatuhkan bunga itu. Kau meninggalkannya untukku. Kuhampiri siluetmu, kuganti lamunanku yang meninggi rupa dengan harapan indah tiada tara. Kuhampiri siluetmu.